Jumat, 20 Januari 2012

Perkembangan Cinema Digital

Sejarah Singkat Cinema Digital

Sejarah perkembangan cinema pada awalnya bermula pada tahun 1895 oleh robet paul yang mempresentasikan tentang proyektor film. Dan pada 5 tahun kemudian cinema ini masuk ke hindia belanda termaksud Indonesia. Yang kemudian pada satu tahun kemudiannya muncul fenomena yang bernama layar tancap. Dan berdasarkan banyaknya penggemarnya maka dibuatlah cinema-cinema elit yang lebih memadai. Karena pada awalnya cinema masuk di Indonesia masuk hanya dengan gambarnya saja tanpa ada suaranya, yang kemudian masuknya film dengan suara dengan masih menggunakan proyektor untuk menampilkan filmnya. Yang sekarang cinema di Indonesia sudah banyak yang menggunakan teknologi 3D, yang akan kita bahas pada bagian bawah barikutnya.



Perkembangan Cinema

Di pandang dari alat-alat yang digunakan, pada perkembangan pertamanya cinema hanya menggunakan sebuah proyektor untuk memutar roll film yang berisikan cerita dari film tersebut, dan sebuah layar lebar berwarna putih yang digunakan untuk menangkap gambar yang di pantulkan dari proyektor, dan roll suara yang berguna untuk memutarkan suara dari film tersebut. Pertunjukan film yang seperti ini masih dapat kita nikmati hanya saja dengan menggunakan proyektor digital, dan dihubungkan dengan sebuah sebuah computer atau laptop yang digunakan untuk memutarkan film tersebut. Dan tentunya dengan hasil yang lebih bagus .
Dengan perkembanganya, muncullah cinema-cinema yang lebih baik dan lebih nyaman. Diikuti dengan perkembangannya itu cinema-cinema mucullah berbagai macam persaingan diantara prosuden-produsen perfilman. Mulai meningkatkan mulai kualitas gambar yang diberikan dan kualitas suara yang disajikan oleh para produsennya.
Perkembangan film kembali pesat pada masa-masa sekarang ini, yaitu dengan munculnya teknologi 3D yang banyak ditawarkan pada saat-saat ini. Penulis akan membahas tentang cara kerja 3D ini. Ada 4 cara kerja untuk menampilkan film 3D, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

1. XPAND
Teknologi ini dulunya bernama nuvision dan bekerja dengan sebuah lensa pengatur cahaya dan proyektor. Gambar diproyeksikan secara bergantian untuk mata kiri dan kanan.

Lensa pengatur cahaya yang dikendalikan melalui inframerah dan dioperasikan dengan baterai akan mengurangi cahaya pada masing-masing mata, terutama pada saat sebuah gambar tidak harus terlihat oleh mata tersebut. Lantaran bekerja tanpa polarisasi, teknologi ini dapat menggunakan jenis layar apa saja.

Kelebihan : Tidak pakai layar perak
Kekurangan : Kacamata mahal dan kepala tidak boleh miring



2. Real D
Proyektor akan menampilkan gambar secara bergantian melalui Z-Filter ke sebuah layar perak. Proyektor ini akan mengubah cahaya untuk masing-masing mata dengan menggunakan polarisasi sirkular. Kacamata hanya untuk melewatkan cahaya yang sesuai.

Kelebihan : Kepala boleh miring
Kekurangan : Memerlukan layar perak




3. Dolby 3D Digital Cinema
Sebuah color filter yang berputar akan mengganti panjang gelombang pada gambar-gambar yang diputar secara bergantian untuk masing-masing mata. Sebuah kacamata interferensi akan menyaring semua panjang gelombang, kecuali yang sengaja dihasilkan untuk masing-masing mata.

Kelebihan : Tidak harus menggunakan layar perak
Kekurangan : Perlengkapan mahal



4. Proyeksi ganda dengan polarisasi
Dua proyektor sekaligus, masing-masing untuk mata kiri dan kanan, akan mengirim cahaya dengan polarisasi berbeda secara bersamaan ke layar perak. Kacamata hanya untuk melewatkan gambar yang telah ditentukan untuk mata tersebut.


Kelebihan : Brightness tinggi
Kekurangan : Kepala tidak boleh miring



Kesimpulan:
Film dengan feature 3D memang tengah marak dan selalu ramai dibicarakan. Teknologi 3D memang masih mahal untuk home theater. Namun, begitu film-film 3D bermunculan dalam format Bluray, player yang dibutuhkan pun bakal terjangkau oleh pasar. Jadi, setiap orang dapat menikmati tayangan film 3D secara optimal di rumah.

Cara Kerja 3D :
Kacamata ini membuat gambar pada film bioskop dan televisi seperti adegan 3 dimensi yang terjadi tepat di depan anda. Dengan objek bergerak keluar masuk layar dan seolah menuju ke arah anda, dan tokoh jahat yang bergerak keluar untuk menangkap dan meraih tangan anda.

Kacamata 3D membuat anda merasa bagian dari adegan film, tidak hanya seseorang yang duduk disana menonton adegan tersebut. Mengingat alat ini mempunyai nilai entertainment yang tinggi, anda akan terkejut betapa sederhananya sebetulnya kacamata 3D ini.
Manusia lahir dengan dua buah mata dan sistem penglihatan binocular yang sangat luar biasa. Untuk objek dengan jarak lebih dari 20 kaki (6 - 7 meter), sistem binocular membuat kita mudah menetukan seberapa jauh jarak objek tersebut secara akurat. Sebagai contoh.

Jika ada beberapa objek di depan, kita akan dengan mudah mengetahui objek mana yang lebih jauh dan objek mana yang lebih dekat, serta seberapa jauhnya jarak objek tersebut dengan kita. Apabila anda melihat dunia dengan sebelah mata tertutup, anda akan tetap dapat memperkirakan jarak, namun keakuratan perkiraan jarak akan menurun.
Untuk melihat seberapa besar perbedaannya, mintalah seorang teman untuk melemparkan bola dan coba untuk menangkap bola tersebut sementara sebelah mata anda tertutup.

Juga coba pada ruangan yang sedikit cahaya atau pada malam hari. Pada kondisi ketersediaan cahaya sedikit, perbedaan akan semakin terlihat. Akan lebih sulit untuk menangkap bola hanya dengan sebelah mata terbuka di banding kedua mata terbuka.

Lakukan percobaan berikut :
Fokuskan pandangan anda pada gambar sebuah mata di bawah ini. Lalu taruh ibu jari didepan hidung anda menghalangi pandangan. Pandangan tetap fokus pada gambar mata tadi. Maka anda akan melihat gambar mata tersebut berada diantara dua ibu jari.

Dan jika fokus pandangan anda alihkan pada ibu jari anda, maka ibu jari anda berada di antara gambar dua mata. Jika hasil yang anda dapatkan seperti itu, maka sistem binocular anda masih berfungsi baik.

Sistem penglihatan binocular berdasarkan pada kenyataan bahwa dua mata kita terpisah dengan jarak 2 inchi (5 cm). Dengan demikian setiap mata melihat dunia dari perspektif yang sedikit berbeda, dan otak menggunakan perbedaan tersebut untuk menghitung jarak secara akurat.

Otak memiliki kemampuan untuk mengkorelasikan dan memperkirakan posisi, jarak, bahkan kecepatan suatu benda melalui data yang diperoleh dari sistem binocular mata.

Dalam menonton film 3D, alasan kenapa anda memakai kacamata 3D adalah untuk memberikan gambar yang berbeda pada mata. Layar sesungguhnya menampilkan dua gambar, dan kacamata menyebabkan satu gambar masuk ke satu mata dan gambar lainnya masuk ke mata yang satunya. Terdapat dua sistem umum yang digunakan.
1. Kacamata Merah-Hijau
2. Kacamata Merah-Biru
Sistem ini menggunakan kacamata berbeda warna. Merah/hijau atau yang lebih umum merah/biru. Pada film 3D, proyektor akan menampilkan dua jenis gambar sekaligus.

Filter pada kacamata memperbolehkan hanya satu jenis gambar yang masuk ke tiap-tiap mata, kemudian otak akan menyelesaikan sisanya. Sistem kacamata berbeda warna ini mempunyai kelemahan. Warna pada film tidak terlihat dengan baik, sehingga kualitas gambar yang terlihat kurang begitu baik.
Dan sebagai end user dari bidang produksi perfilman, penulis sudah cukup merasa kagum dengan perkembangan perfilman di Indonesia, walaupun masih menggunakan film-film dari luar untuk menikmati teknolgi 3D ini, tetapi disini kita sudah sangat terhibur. Semoga dikedepannya aka nada film 3D yang dibuat dan menggunakan cerita dari Indonesia.

Sumber: http://www.metrogaya.com/home/sejarah-hari-ini/sejarah-bioskop-di-indonesia
http://www.apakabardunia.com/post/teknologi/cara-kerja-kacamata-3d-dan-film-3d

perkembangan TV Digital dan Perbedaan dengan TV Analog

Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

sekarang kita lihat perkembangan TV Digital:

1876 – George Carey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran supaya seseorang dapat melihat listrik.

1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya penggunaan praktis pantelegraph.

1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.

1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.

1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television.

1907, Dua orang bernamaBoris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.

1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama kalinya.

1927 – Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.

1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

1940 – Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

1956, Robert Adler dan Eugene Polleymenemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya adalah untuk menghindari iklan. Wah untung ada mereka ya :D

1975 – Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..

1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru yaitu teknologi HDTV.

1995 – Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.

tahun 2000-an, Pengembanga produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah dari televisi digital.

2008 dan seterusnya, menyusul perkembangan televisi digital di negara-negara Amerika dan Eropa, Indonesia juga akan menerapkan sistem penyiaran Televisi digital (Digital Television/DTV) adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.

sumber : http://duniatv.blogspot.com/2008/02/sejarah-televisi.html

sekarang kita simak perbedaan dengan TV analog:
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya.
TV analog : dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier
TV digital : data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan

Jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’
pada TV digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak.

kalau pada TV analog satu pemancar dengan pemancar lainnya harus dengan frekwensi berbeda.
jika dengan mode Digital, satu frekwensi bisa memancarkan banyak siaran TV.

sumber : yahoo

saya rasa masih ada lagi perbedaan-perbedaan antara TV digital dengan analog.

Keunggulan tv digital :
-High Definition. 5~6 kali lebih halus dibanding televisi analog
-Finest sound. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya
-Multifunction. Memberi kemampuan untuk merekam dan mengedit siaran
-Multichannel (satu saluran dapat diisi lebih dari 5 program yang berbeda)

sumber : http://duniatv.blogspot.com/2008/02/sejarah-televisi.html

Algoritma Tv Digital:

Pada bahasan sebelumnya kita telah membahasa mengenai perkembangan dari tv,
Yaitu perkembangan dari tv digital dan juga tv analog.
Pada bahasan artikel kali ini,akan dijelaskan bagaimana atau proses dari tv digital itu sendiri,
Dalam bahasa programmer kami menyebutnya algoritma atau langkah-langkah untuk penyelesaian masalah.
Sebelum kita mengetahui algoritma dari tv digital itu sendiri,disini akan digambarkan dalam bentuk diagram bagaimana tv digital itu bekerja.Gambar yang kita lihat pada televisi adalah hasil dari produksi sebuah kamera yang telah menjalani berbagai proses tertentu.Objek gambar yang ditangkap kamera dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah(Red) , hijau(Green), dan biru(Blue).Setelah warna-warna itu saling berproses satu sama lain maka langkah selanjutnya hasil dari warna tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance,sinyal luminance, dan syncronisasi.

Adapun diagram proses tersebut adalah seperti berikut:

1.DIAGRAM BLOK PENERIMA TV
Gambar 1.Diagram blok penerima TV hitam putih

Gambar 2.Diagram blok penerima TV berwarna

Selain mentransmisikan gambar,tentunya dalam menonton televisi kita juga memerlukan suara,Pemancar televisi juga memancarkan suara yang ditransmisikan bersama gambar.Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM),sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM).Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau(noise) atau interferensi.
Adapun proses pemancaran gambar dan suara ke televisi digambarkan dalam diagram seperti berikut:

Gambar 3.Distribusi objek ke televisi

2.SALURAN DAN STANDAR PEMANCARAN TV
Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
a) VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).
b)VHFbidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).
c) UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)

Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a) National Television System Committee (NTSC) digunakan USA
b) Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
c) Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis
Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.

3.PRINSIP KERJA PENERIMA TV
Model dan jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang digunakan.
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) Antena Televisi
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1) Antena Yagi
2) Antena Perioda Logaritmis
3) Antena Lup

Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
1) Kanal VHF Rendah
2) Kanal VHF Tinggi
3) Kanal UHF

b) Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer) dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.

c) Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner.

d) Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar.

e) Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini,sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi(FM).Sebelumnya,sinyal ini akan dipisahkan dari sinyal pembawa gambar itu sendiri.


Dan itulah proses-proses atau algoritma dari tv digital itu sendiri,semoga artikel ini bermanfaat.
Sekian dan terima kasih.

Sumber: http://www.infoservicetv.com/prinsip-kerja-televisi.html